Friday, April 27, 2012

SANDI MORSE



Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.

Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
HURUF MORSE



  • •           A • –
  • •           B – • • •
  • •           C – • – •
  • •           D – • •
  • •           E •
  • •           F • • – •
  • •           G – – •
  • •           H • • • •
  • •           I • •
  • •           J • – – –
  • •           K – • –
  • •           L • – • •
  • •           M – –
  • •           N – •
  • •           O – – –
  • •           P • – – •
  • •           Q – – • –
  • •           R • – •
  • •           S • • •
  • •           T –
  • •           U • • –
  • •           V • • • –
  • •           W • – –
  • •           X – • • –
  • •           Y – • – –
  • •           Z – – • •
  • Tanda Baca :
  • •           . • – • – • –
  • •           , – – • • – –
  • •           : – – – • • •
  • •           - – • • • • –
  • •           / – • • – •
  • Angka :
  • •           1 • – – – –
  • •           2 • • – – –
  • •           3 • • • – –
  • •           4 • • • • –
  • •           5 • • • • •
  • •           6 – • • • •
  • •           7 – – • • •
  • •           8 – – – • •
  • •           9 – – – – •
  • •           0 – – – – – 
Cara cepat menghafal Morse
Kadang kita kesulitan menghafal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal jika sering berlatih secara periodic akan sangat mengasikkan. Berikut ini tips menghafal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
  •  
    Petunjuk Penggunaan :

    1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
    2. Cara membacanya dari atas ke bawah.
    3. Blok putih menunjukkan kode titik (  .  ) dan blok hitam kode strip (  -  ).
    4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E.

    Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik ( …. )

    Berarti huruf H.

    Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik (  - - . ) berarti huruf G

    5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).



Thursday, April 19, 2012

KATA GANTI ( PRONOMINA)


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Allah SWT  yang memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga makalah “ Kata ganti ( Pronomina ) dapat terselesaikan.
            Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada segenap  pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terimakasih pula kepada Dosen kami  yang telah membimbing kami selama dalam perkuliahan dan penyusunan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.
                                                                             


Pekalongan, 2 Oktober 2011

Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………..
PENDAHULUAN……………………………………………..1
PEMBAHASAN………………………………………………2
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….8















BAB II
PEMBAHASAN
KATA GANTI ( PRONOMINA)

A.  Batasan
Kata ganti ( pronomina ) adalah segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan.

B.  Penggolongan Kata Ganti ( Pronomina )
1.      Kata ganti orang ( pronomina persona )
2.      Kata ganti empunya ( pronomina posesiva )
3.      Kata ganti petunjuk ( pronomina demonstrativa )
4.      Kata ganti penghubung ( pronomina relativa )
5.      Kata ganti penanya ( pronomina interogativa )
6.      Kata ganti tak tentu ( pronomina intermeinativa )

1.      Kata ganti orang ( pronomina persona ) terbagi menjadi :
a.       Kata ganti orang pertama ialah kata ganti untuk orang yang berbicara/si pembicara, selanjutnya disebut “kata ganti orang pertama”.
Contoh :
o  Tunggal : Aku / Saya
o  Jamak : Kami / Kita
b.      Kata ganti orang kedua ialah kata ganti untuk lawan bicara atau yang diajak berbicara, selanjutnya disebut “kata ganti orang kedua”.
Contoh :
o  Tunggal : Engkau / Kau
o  Jamak : Kalian

c.       Kata ganti orang ketiga ialah kata ganti untuk orang yang sedang dibicarakan atau yang menjadi bahan pembicaraan, selanjutnya disebut “kata ganti orang ketiga”.
Contoh :
o  Tunggal : Ia / Dia
o  Jamak : Mereka

1.    Kata ganti orang pertama aku, saya, dan kami
Kata ganti orang 1 aku adalah kata ganti asli Bahasa Indonesia, sedangkan saya termasuk kata ganti orang pertama tidak asli. Kata ganti saya berasal dari kata sahaya atau hamba. Kata ganti kami merupakan kata ganti orang pertama jamak, sedangkan aku dan saya merupakan kata ganti orang pertama tunggal.
2.    Kata ganti orang kedua engkau dan kalian
Kata engkau dipergunakan terhadap orang kedua ( lawan bicara ) yang sederajat atau lebih rendah baik usia maupun kedudukannya. Dengan demikian, kedudukan engkau sama dengan aku.
Para pemakai bahasa sering mengganti engkau dengan kau dan kalian. Perlu diingat bahwa kalian bentuk kedua jamak sedangkan engkau bentuk kedua tunggal.
3.    Penggunaan kata ganti ia dan dia
Pada hakekatnya penggunaan ia dan dia dalam suatu kalimat yaitu sama. Namun dalam hal-hal tertentu dibedakan, misalnya :
ü  Jika ia sebagai kata ganti orang ketiga tunggal lebih dipentingkan, maka dipakai kata dia.
Contoh : Dia pencurinya, bukan saya.
ü  Jika ia didahului dengan kata-kata yang berhuruf akhir konsonan /n/ , maka ia diganti dengan dia.
Contoh : dengan ia → dengan dia


2.      Kata ganti empunya ( pronomina posesiva )
Kata ganti empunya ialah segala kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan sebagai pemilik. Kata ganti empunya selalu menyatakan kepunyaan/pemilik.
Macam-macam kata ganti empunya :
a)         Kata ganti orang pertama tunggal / jamak
Contoh :
Tunggal : ku → bukuku
Jamak : kami → rumah kami
b)        Kata ganti orang kedua tunggal / jamak
Contoh :
Tunggal : bapak, adik, paman, saudara, dll
Jamak : ibu-ibu, saudara-saudara, dll
c)         Kata ganti orang ketiga tunggal / jamak
Contoh :
Tunggal : nya → bukunya
Jamak : mereka → buku mereka

3.    Kata ganti penunjuk ( pronomina demonstrativa )
Kata ganti penunjuk ialah segala kata yang menunjukkan letak suatu benda atau yang dibendakan.
Macam-macam kata ganti penunjuk :
Pembagian kata ganti penunjuk didasarkan pada letak / tempat benda.
1.    Menunjuk letak di tempat si pembicara dengan menggunakan kata ini.
2.    Menunjuk letak di tempat lawan bicara dengan menggunakan kata itu.
Contoh :      Sana                            disana                          kesana
                   Sini                              disini                           kesini
                   Situ                              disitu                           kesitu



4.    Kata ganti penghubung ( pronomina relativa )
Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang merangkaikan kata benda dengan kata yang meneragkan kata benda tersebut.
Contoh :
Bunga merah → bunga yang merah
Bawang putih → bawang yang putih
Rumah kami → rumah tempat kami
Lemari es → lemari tempat es
Jadi kata ganti penghubungnya yang dan tempat.
Fungsi kata ganti penghubung yang :
ü  Menyatakan makna sebenarnya
ü  Menyatakan pengertian “untuk umum”
ü  Sebagai penunjuk
ü  Kata ganti penanya
ü  Sebagai kata sandang / pengganti
5.    Kata ganti penanya ( pronomina interogativa )
Kata ganti penanya ialah kata ganti yang menyatakan tentang orang atau keadaan.
Macam-macam kata ganti penanya :
o           Apa ( untuk menanyakan benda )
o           Mana ( untuk menanyakan pilihan )
o           Siapa ( untuk menanyakan orang )
a)    Kata ganti penanya apa
d.   Untuk menanyakan macam / jenis benda
Contoh : Bola apa itu?                           ( Bola karet )
e.    Menanyakan wujud benda
Contoh : Ikan paus makan apa?                        ( Daging )
f.     Menanyakan alatItu aspek kebahasaan ya?
Contoh : Dengan apa kau pukul dia?    ( Kayu )
g.    Menanyakan maksud / tujuan
Contoh : Untuk apa benang itu?           ( Mengikat )
b)   Kata ganti penanya siapa
Untuk menanyakan orang atau sesuatu yang dianggap orang.
Contoh : Siapa yang datang itu ?               ( Ali )
c)    Kata ganti penanya mana
Kata ganti penanya untuk menanyakan pilihan orang atau barang.
Contoh : Yang mana kau beli ?                  ( Yang ini )
1.    Menanyakan asal
Contoh : Dari mana kalian ?                       ( Dari desa )

6.    Kata ganti tak tentu ( pronomina indeterminatif )
Kata ganti tak tentu ialah kata-kata yang menggantikan atau menunjukkan tempat suatu benda / orang dalam keadaan tidak tentu atau umum.
Contoh :
ü  Suatu saat pasti dia akan sadar
ü Salah satu boleh masuk, jangan semua
ü Tiap hari mereka berkumpul














DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung:Angkasa.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf Gorys, 1982. Tatabahasa Indonesia, Ende Flores: Nuasa Indah.
Ramlan, M., 1980. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi, Yogyakarta: U. P. Karyono.
Samsuri. 1981. Analisis Bahasa, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Yasin, Sulchan. 1988. Tinjauan Deskriptif Seputar Morfologi. Surabaya: Usaha Nasional.

JOGO TONGGO (GOTONG ROYONG SAK LAWASE)

Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani Covid-19, yaitu p...