Wonokerto, dikenal sebagai kawasan bahari di kabupaten Pekalongan. Sebagai kawasan bahari, Wonokerto menyimpan keindahan panorama pantai yang terhampar luas yaitu pantai Wonokerto atau lebih terkenal dengan nama pantai Kisek. Penduduk setempat yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan petani tambak, membuat kawasan bahari ini menjadi salah satu kawasan pemasok ikan di kabupaten Pekalongan. Tempat-tempat pelelangan ikan (red: TPI) yang ada, setiap hari dikunjungi Oleh banyak orang dari berbagai penjuru. Sebab itu, Wonokerto didaulat sebagai salah satu kawasan bahari di kabupaten Pekalongan. Berikut informasi seputar potensi-potensi Wonokerto yang didapatkan oleh tim redaksi secara langsung melalui liputan.
a. Pantai
Kisek
“Kisek” berarti sisik
ikan, karena banyak sisik ikan di pantai tersebut. Sisik-sisik ikan ini biasanya
berasal dari limbah pengolahan ikan ditempat tersebut. Oleh sebab itu, warga wonokerto
menamai pantai tersebut dengan sebutan pantai Kisek.
Sepanjang perjalanan
menuju pantai kisek, tiap sisi kanan kirinya terdapat banyak sekali pohon-pohon
bakau yang berjajar rapi. Pohon-pohon bakau tersebut dapat bermanfaat sebagai tempat berteduh ataupun tempat
berkembang biaknya udang dan kepiting di wilayah tambak. Potensi
alami pantai yang menghasilkan berbagai jenis ikan, serta dari tambak-tambak oleh
nelayan desa Tretebang, Wonokerto,
Api-Api
dan Pecakaran Kecamatan
Wonokerto dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan warga
Pekalongan pada umumnya.
Meskipun pantai Kisek
belum se-fenomenal pantai lain di Pekalongan karena belum dibuka secara legal atau di kelolah oleh pemerintah (Red : Dinas Pariwisata),
pantai ini menyimpan panorama keindahan yang tak kalah menarik dari pantai lainnya.
Airnya yang biru dihiasi pasir-pasir cokelat yang bertebaran disepanjang pinggiran
pantai menjadi pemandangan yang menyegarkan mata. Jika sore banyak kapal-kapal nelayan
yang baru pulang melaut dan
bersandar di dermaga dekat pantai. Para pengunjung dapat
duduk santai menikmati sunset atau berfoto-foto.
b. Taman
melati di Pulau Semonet
Siapa sangka di wilayah Kabupaten terdapat kawasan kecil serupa pulau
yang begitu indah? Kawasan
Dukuh Semonet, Desa Semut Kecamatan Wonokerto terletak
di sebrang pantai kisik dan berbatasan dengan sungai Depok, Kecamatan Siwalan. Di Semonet terdapat beberapa rumah dan perkebunan Melati
dan beberapa tambak. Tanaman-tanaman melati yang
terletak di tengah pulau kecil bernama Semonet ini menjadi salah satu daya tarik
bagi pengunjung. Bagaimana tidak, para pengunjung akan terheran-heran jika tanaman
yang biasanya tumbuh ditaman atau dijadikan sebagai tanaman hias ini banyak tumbuh
dan di budidayakan oleh masyarakat setempat. Pulau ini pun menjadi salah satu penghasil
bunga melati terbesar di Kabupaten Pekalongan, selain Depok. Hasil panen bunga melati
ini dijual kepada para pengepul dari daerah Pekalongan hingga Tegal, biasanya untuk
campuran teh melati ataupun hiasan lainnya.
Dulu, di pulau ini banyak
bermukim warga. Namun karena terjadi
abrasi berlebih mengakibatkan
beberapa rumah warga rusak, sehingga memutuskan untuk pindah dari kawasan
tersebut. Namun tempat ini
masih terlihat mengesankan, karena dari pantai Wonokerto, seakan terlihat
seperti pulau kecil.
Untuk sampai kepulau Semonet,
kita akan menyebrangi muara menggunakan prahu kecil
(red-jasa penyeberangan)
Jarak tempuhnya kurang lebih 100 meter. Dengan nyiur pohon
kelapanya, dan taman melati yang menebarkan bau harum menambah kenyamanan berada
di pulau ini sambil memandang lepas pantai.
c. Berjelajah
mangrove dengan prau kecil
Ketika belum puas
berjelajah disekitar pantai Kisek, kita dapat berjelajah melihat keindahan pohon
bakau (red: mangrove) disekitar pantai Kisek Wonokerto Kulon. Wisata ini terletak
dipinggir jalan sebelum sampai pantai Kisek. Yang menarik dari wisata ini adalah
pengunjung berjelajah dengan menggunakan prahu
kecil mengitari seluruh tambak yang terdapat berbagai macam tanaman mangrove.
Prahu yang digunakan berukuran sedang, cukup untuk 2 sampai 3 penumpang. Selain berjelajah mangrove
dengan prahu kecil, pengunjung juga dapat bersantai sambil memancing ikan. Ikan-ikan yang sudah didapatakan dihitung dengan harga sesuai beratnya (red-timbangan). Walaupun ada banyak tambak dan tanaman mangrove di
sekitar pantai Kisek, tetapi hanya beberapa tambak saja yang baru difungsikan sebagai tempat wisata pemancingan.
Wonokerto memang memiliki potensi alam bahari yang sangat bagus. Keindahan pantai yang masih terhitung alami dapat memberikan sensasi tersendiri bagi para
pengunjung. Sayang, pantai yang masih asri ini belum terawat dengan baik
sehingga perlu adanya penataan dan sentuhan baik dari masyarakat sekitar dan
khususnya dari pemerintah Kabupaten Pekalongan. Sehingga Wonokerto sebagai
salah satu ikon di Kabupaten Pekalongan yang tergabung dalam DEWO BALITUNG (Depok,
Wonokerto, Kampung Batik, Linggo Asri dan Petung Kriono) ini bukan hanya
sebatas isapan jempol belaka.
Kebersihan
pantai dan sarana dan prasarana menjadi sorotan tersendiri bagi tim redaksi. Sarana yang kurang memadai, seperti halnya MCK atau
tempat bilas, Penerangan jalan bahkan akses jalan yang masih banyak lubang
dapat menjadi penghambat berkembangnya potensi wisata di Wonokerto.