Alhamdulillah....
Walau masih terbilang musim
kemarau, pada bulan-bulan ini diwilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan
dan mungkin di Kabupaten lainnya masih diberkahi akan datangnya panen raya. Ada
yang akan memanen PADI, KETELA POHON dan JAGUNG. Ada pula yang akan memanen
KELAPA.
Pada panen raya ini pastinya akan
memberikan memberi dampak yang cukup signifikan. Sebab tanaman-tanaman ini
adalah sumber energi utama bagi kebanyakan orang. Terlebih dengan hasil panen
ini dapat meningkatkan taraf perekonomian. Sebab dengan hasil panen melimpah
ruah, diharapkan akan menghasilkan pendapatan
yang melimpah ruah.
Dari artikel ini mari kita bedah
tentang hasil bumi ini.
1. PADI
PADI (bahasa
latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, PADI juga
digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang
biasa disebut sebagai PADI liar. PADI diduga berasal dari India atau Indocina
dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia
sekitar 1500 SM.[1]
Produksi PADI
dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah JAGUNG dan gandum.
Namun, PADI merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. (kata Mbah si gitu, he he he)
PADI sering kali
kita nikmati dalam bentuk Nasi, yang hampir tiga kali sehari. Sebab nasi
sebagai makanan pokok kita sehari-hari. Kata orang tua dulu (Jawa)
“kalau belum
makan nasi, berarti belum makan.”
Padahal mereka
sudah memakan umbi-umbian dan wedang kopi, tetap saja mereka bilang belum
makan.
Kembali kepada
masalah PADI! Selain sebagai nasi (makanan pokok), PADI juga bisa dimanfaatkan
sebagai tepung beras yang bisa dipakai untuk membuat adonan seperti kue atau
jajan pasar seperti lapis, cucur, dan masih banyak yang lainnya.
Secara tidak
langsung, bahwa dari PADI dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia baik itu
dari segi perokonomian dan sumber energi.
2. KETELA
POHON
KETELA POHON,
ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Tak jauh beda
dengan PADI, KETELA POHON (Po ong/Budin (nama di Jawa)) memiliki peranan sebagai
sumber karbohidrat. Tetapi ada kelebihan dari KETELA POHON, daunnya bisa
dijadikan sayur yang sedap dan nikmat. Selain itu pula, KETELA POHON dapat
dijadikan sebagai bahan dasar maknan atau jajanan pasar mulai dari tewul,
gobet, growol dll. Bisa juga dijadikan makanan ringan seperti kripik (andil),
cimpring, dll.
Walau peranan KETELA
POHON hampir sama, akan tetatapi belum bisa dikatakan lazim bagi masyarakat
luar Jawa bahkan orang luar Negeri untuk bisa menggeser dominasi PADI untuk
dijadikan sebagai makanan pokok (pengganti Nasi).
3. JAGUNG
JAGUNG (Zea mays
ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang
terpenting di dunia, selain gandum dan PADI. Bagi penduduk Amerika Tengah dan
Selatan, bulir JAGUNG adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk
Afrika dan beberapa daerah di Indonesia (Nasi JAGUNG). Makanan lain dari bahan
JAGUNG diantaranya seperti Blendung, Bakwan JAGUNG dll. Pada masa kini, JAGUNG
juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah
sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk
turunan hasil JAGUNG menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi,
kosmetika, dan kimia.
JAGUNG merupakan
tanaman model yang menarik[1][2], khususnya di bidang biologi dan pertanian.
Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang
intensif, dan membantu terbentuknya teknologi kultivar hibrida yang
revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga
sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, tanggapan JAGUNG
yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara
penting menjadikan JAGUNG sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang
disukai.
4. KELAPA
Siapa yang tidak
suka KELAPA, buah yang selalu memberikan kesegaran ditengah terik mentari dan
buah dengan beribu manfaat. Dari mulai dahan, pohon hingga buahnya dapat
dimanfaatkan. Dari yang muda hingga yang tua.
Kelapa (Cocos
nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau
Arecaceae.[1] Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa Inggris)[2] dapat
merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang secara botani
adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari
kata Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang berarti "kepala" atau
"tengkorak" setelah tiga lekukan pada tempurung kelapa yang
menyerupai fitur wajah. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat
pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.[3]
Kelapa dikenal
karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan hingga kosmetik.[4] Daging
bagian dalam dari benih matang membentuk bagian yang secara teratur menjadi
sumber makanan bagi banyak orang di daerah tropis dan subtropis. Kelapa berbeda
dari buah-buahan lain karena endosperma mereka mengandung sejumlah besar cairan
bening,[4] disebut "santan" dalam literatur,[5] dan ketika belum
matang, dapat dipanen untuk diminum sebagai "air kelapa", atau juga
disebut "jus kelapa".
Tumbuhan ini
diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, tetapi kini
telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
Namun, KELAPA
bukanlah sumber makanan pokok. Ia hanya dijadikan sebagai pelengkap, baik
disajikan sebagai minuman ataupun sebagai santan untuk membuat masakan lebih
terasa nikmat dan mantap.
Itulah beberapa hasil yang akan
dipanen pada beberapa bulan terakhir penghujung tahun 2019 ini. Mudah-mudahan
dapat menjadi manfaat tersendiri bagi kita semua dan kita dapat meningmati pula
hasil panen tersebut. Sehingga hasil panen ini akan menjadikan kehidupan kita
lebih baik lagi.
Tetuntuk bagi para petani, panen
kali ini mudah-mudahan dapat menjadikan kita lebih bersyukur agar tidak kufur. Perbanyak
sedekah dan terus tanam kebaikan agar memanen lebih banyak kebaika. Aamiin....
Bagi para pembaca, silahkan
maknai apa yang menurut anda baik dan mudah-mudahan kita menjadi bagian dari
orang-orang yang suka bersyukur. Pilihlah makanan yang kalian sukai dan jangan
buang makanan yang tak kalian sukai, tapi berikanlah pada yang lebih menyukai.