Setahun silam,
Argentina dikalahkan Chile di final Copa America.
Di Stadion Nacional, Santiago, Chile, 4 Juli 2015, Chile dan Argentina
bertarung selama 120 menit dalam laga final Copa Amerika. Tidak ada satu pun
kesebelasan sukses mencetak gol. Maka, pemenang pertandingan pun harus
ditentukan lewat adu penalti. Sayang, tim Tango harus mengakui kemenangan Chile
dan merelakan piala Copa Amerika.
Selasa (7/6/2016) pagi WIB, Argentina kembali dipertemukan dengan Chile dalam laga awal group D di Stadion Levi's, Santa Clara. Sukses dengan kemenangan 2-1 atas Chile menjadi sepirit tersendiri bagi tim Tango. Sejak awal laga pertandingna berjalan panas dengan 6 kartu kuning. Hingga turun minum tak satupun goal bersarang kegawang keduanya. Baru dimenit 51 A. Demaria membuka keran Goal bagi Argentina dan selang 8 menit kemudian E. Banega menambah keunggulan tim Tango menjadi 2-0.
Tak mau menelan pil
pahit, Chile menipiskan ketertinggalan dengan satu goal dari J. Fuezalida Gana
di penghujung babak tambahan menit ke 93. Hingga wasit meniup peluit panjang,
laga berakhir untuk kemenangan Argentina dengan skor 2-1.
Pelatih Argentina, Gerardo Martino, menolak
label 'laga balas dendam' yang disematkan untuk timnya, kendati pun ia berulang
kali mendapatkan pertanyaan menyoal "balas dendam" itu."Kami sering ditanyai apakah ini laga balasan atau bukan," ujar Martino seperti dilansir Soccerway.
"Final Copa America sudah berlangsung setahun lalu. Chile menang lewat penalti. Tidak satu laga final sekali pun memberikan fans bagi kami untuk balas dendam, hanya memberikan kami sebuah kesempatan lain," kata Martino.
No comments:
Post a Comment