Friday, April 11, 2014

PERIODE SASTRA INDONESIA MODERN



BAB I
PENULIS SEJARAH SASTRA MODERN
H.B JASSIN                                                       
Periodesasi H.B. Jassin, 1953
A.    Sastra Melayu Lama
Karakteristiknya antara lain :
·         Penyebarannya dari mulut ke mulut.
·         Bahasa yang digunakan statis
·         Tema cerita tentang dewa-dewa, dongeng, petualangan yang mistis.
·         Dipengaruhi sastra Arab dan Hindu atau India.
·         Penulisnya Anonim
B.     Sastra Indonesia Modern
Karakteristiknya antara lain:
·         Gaya aliran aktif romantis.
·         Dinamis dalam tema dan bahasa
·         Tema memperjuangkan masalah kebudayaan, bahasa dan masyarakat sentris.
·         Diketahui nama pengarangnya karena dinyatakan dengan pendapatnya.
a)      Angkatan 20
Karakteristik Angkatan 20, prosanya mengambrkan :
1.      Pertentanganm paham kaum muda dan kaum tua
2.      Soal kawin paksa,permaduan,dll
3.      Kebangsaan belum maju ke depan,masih kedaerahan.
4.      Bersifat didiaktis
b)      Angkatan 33
1.      Angkatan ini telah bebas menentukan nasibnya sendiri.
2.      Persoalannya ialah : menghadapi masyarakat kota dengan masalah-masalah kota.
3.      Juga bagaimana menggunakan kebebasan dan bagaimana fungsi kebebasan terhadap masyarakat.
4.      Kesamaan dengan angktatan 20 tendensius, didaktis.
c)      Angkatan 45
1.      Karya sastranya bersifat lebih realistik.
2.      Dinobatkannya Chairil Anwar sebagai pelopor angkatan ’45 ( Si Binatang Jalang dalam karyanya berjudul Aku )
3.      Munculnya modernisasi puisi oleh Chairil Anwar.

NUGROHO NOTOSUSANTO

Periodisasi Sastra Indonesia :
A.    SastraMelayu Lama
Karakteristiknya antara lain :
·         Penyebarannya dari mulut ke mulut.
·         Bahasa yang digunakan statis
·         Tema cerita tentang dewa-dewa, dongeng, petualangan yang mistis.
·         Dipengaruhi sastra Arab dan Hindu atau India.
·         Penulisnya Anonim
B.     Sastra Indonesia Modern
Karakteristiknya antara lain:
·         Gaya aliran aktif romantis.
·         Dinamis dalam tema dan bahasa
·         Tema memperjuangkan masalah kebudayaan, bahasa dan masyarakat sentris.
·         Diketahui nama pengarangnya karena dinyatakan dengan pendapatnya.
Sastra Indonesia Modern, dibagi menjadi 2 :
1)      Masa kebangkitan ( 1920-1945 )
Karakteristiknya antara lain :
·         Awal kemunculan setikjarah periodisasi sastra Indonesia
·         Karya sastra yang terbit dari angkatan Balai Pustaka diantaranya : Katak Hendak Jadi Lembu (1935), Hulubalang Raja (1934), Kalau Tak Untung (1938), Tenggelamnya Kapal Van der Wijk (1939).

a.       Periode ‘20
·         Jenis karya sastra periode ini terutama adalah roman, seperti yang terkumpul dalam buku Hamka Di Dalam Lembah  Kehidupan (1940).
·         Karya-karya sastra yang penting dalam periode ini diantaranya, Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, Siti Nurbaya, Salah Asuhan karya Abdul Muis.
b.      Periode ‘33
·         Jenis karya sastra periode ini adalah puisi (dominan ).
·         Pada umumnya karya sastra beraliran romantic baik prosa ataupun puisi.
·         Karya-karya sastra yang penting diantaranya, Layar Terkembang dan Tebaran Mega karya St. Takdir Alisjahbana, Belenggu karya Armijn Pane.
c.       Periode ‘42
·         Pada umumnya karya sastra beraliran romantik.
·         Gaya sajaknya diafan atau polos, hubungan antara kalimat jelas, tidak digunakan kata yang ambigu.
·         Bersifat didaksis.
2)      Masa Perkembangan ( 1945 – sekarang )
Karakteristiknya antara lain :
·         Berkembang jenis sastra puisi, cerit pendek, novel, dan drama.
·         Sastrawan yang menonjol  pada periode ini adalah : Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, Idrus, Pramudia Ananta Toer.
·         Keadaan perang memperngaruhi ciptaan sastra dalam permasalahan dan gayanya.
·         Karya – karya sastra yang terkenal antara lain: Deru Campur Debu, Kerikil Tajam karya Chairil Anwar, Dari Ave Maria Jalan Lain ke Roma karya Idrus.
·         Aliran dan gaya realism
a.       Periode ‘45
·         Penulis angkatan ’45 mulai menulis karya – karya sastranya, misalnya : sajak “Nisan” dan “Kehidupan” karya Chairil Anwar
·         Banyak terbit majalah – majalah
·         Chairil Anwar merupakan salah satu pelopornya
·         Masa produktif angkatan ini antara 1943 – 1953.
b.      Periode ‘50
·         Karya sastra merupakan tulisan para sastrawan yang menulis pada awal tahun 50 - an dan 60 – an.
·         Corak pada periode ini beragam,
·         Dipengaruhi oleh situasi sosial, politik dan ekonomi
·         Terjadi peristiwa penting yaitu pemberontakan G 30 S/PKI.

AJIP ROSIDI
Periodisasi Ajib Rosidi ( 1969 : 13 )
Periodisasi Sastra Indonesia :
A.    SastraMelayu Lama
Karakteristiknya antara lain :
·         Penyebarannya dari mulut ke mulut.
·         Bahasa yang digunakan statis
·         Tema cerita tentang dewa-dewa, dongeng, petualangan yang mistis.
·         Dipengaruhi sastra Arab dan Hindu atau India.
·         Penulisnya Anonim
B.     Sastra Indonesia Modern
Karakteristiknya antara lain:
·         Gaya aliran aktif romantis.
·         Dinamis dalam tema dan bahasa
·         Tema memperjuangkan masalah kebudayaan, bahasa dan masyarakat sentris.
·         Diketahui nama pengarangnya karena dinyatakan dengan pendapatnya.
Sastra Indonesia Modern, dibagi menjadi 2 :
1) Masa kebangkitan ( 1920-1945 )
Karakteristiknya antara lain :
·         Awal kemunculan setikjarah periodisasi sastra Indonesia
·         Karya sastra yang terbit dari angkatan Balai Pustaka diantaranya : Katak Hendak Jadi Lembu (1935), Hulubalang Raja (1934), Kalau Tak Untung (1938), Tenggelamnya Kapal Van der Wijk (1939).

d.      Periode ‘20
·         Jenis karya sastra periode ini terutama adalah roman, seperti yang terkumpul dalam buku Hamka Di Dalam Lembah  Kehidupan (1940).
·         Karya-karya sastra yang penting dalam periode ini diantaranya, Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, Siti Nurbaya, Salah Asuhan karya Abdul Muis.
e.       Periode ‘33
·         Jenis karya sastra periode ini adalah puisi (dominan ).
·         Pada umumnya karya sastra beraliran romantic baik prosa ataupun puisi.
·         Karya-karya sastra yang penting diantaranya, Layar Terkembang dan Tebaran Mega karya St. Takdir Alisjahbana, Belenggu karya Armijn Pane.
f.       Periode ‘42
·         Pada umumnya karya sastra beraliran romantik.
·         Gaya sajaknya diafan atau polos, hubungan antara kalimat jelas, tidak digunakan kata yang ambigu.
·         Bersifat didaksis.
2)      Masa Perkembangan ( 1945 – sekarang )
Karakteristiknya antara lain :
·         Berkembang jenis sastra puisi, cerit pendek, novel, dan drama.
·         Sastrawan yang menonjol  pada periode ini adalah : Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, Idrus, Pramudia Ananta Toer.
·         Keadaan perang memperngaruhi ciptaan sastra dalam permasalahan dan gayanya.
·         Karya – karya sastra yang terkenal antara lain: Deru Campur Debu, Kerikil Tajam karya Chairil Anwar, Dari Ave Maria Jalan Lain ke Roma karya Idrus.
·         Aliran dan gaya realism
c.       Periode ‘45
·         Penulis angkatan ’45 mulai menulis karya – karya sastranya, misalnya : sajak “Nisan” dan “Kehidupan” karya Chairil Anwar
·         Banyak terbit majalah – majalah
·         Chairil Anwar merupakan salah satu pelopornya
·         Masa produktif angkatan ini antara 1943 – 1953.
d.      Periode ‘50
·         Karya sastra merupakan tulisan para sastrawan yang menulis pada awal tahun 50 - an dan 60 – an.
·         Corak pada periode ini beragam,
·         Dipengaruhi oleh situasi sosial, politik dan ekonomi
·         Terjadi peristiwa penting yaitu pemberontakan G 30 S/PKI.


BOEJOENG SALEH
Periodisasi Boejoeng Saleh ( 1956 : 8 ) :
A.    Sebelum tahun 20 – an
·         Lebih menekankan segi sosialnya
B.     Antara tahun 20 – an hingga tahun 1933
·         Mengemukakan pergulatan para sastrawan dengan bentuk.
·         Romannya mengandung unsur– unsur kemelayuan lama.
·         Mengandung unsur – unsure modern di dalamnya, kecuali Salah Asuhan semuanya beraliran romantik
C.     Antara 1933 hingga 1942
·         Kesusastraan tegas dengan menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu.
·         Lebih dipikirkan kedudukan pribadi ditengah masyarakat dan bangsa, negeri dan bangsanya di tengah dunia.
·         Pengaruh sastra Eropa menjadi lebih besar dan nyata.
·         Pengarang berasal dari seluruh Nusantara, bukan hanya dari Sumatra Barat.
D.    Periode 1942 hingga 1956

BAKRI SIREGAR
Periodisasi Bakri Siregar ( 1964 – 14 – 15 )
A.    Periode pertama sejak masa abad ke – 20 sampai 1942
B.     Periode kedua sejak 1942 sampai 1945
C.     Periode ketiga sejak 1945, masa revolusi bergolak sampai masa surutnya revolusi 1950
D.    Periode keempat dari 1950 hingga sekarang ( 1964 )
Bakri Siregar tidak mengemukakan cirri – cirri pada tiap periodenya.


BAB II
PENUTUP
SIMPULAN
            Terdapat pada pendapat H.B Jassin, Nugroho Notosusanto Ajib Rosidi, mereka menggolongkan periodisasi sastra menjadi 2, yaitu sastra melayu lama dan sastra Indonesia Modern. Perbedaan diantara ketiganya hanya terletak pada pengelompokan Sastra Indonesia Modern pendapat dari Nogroho Notosusanto dan Ajip Rosidi yang menggelompokkan dalam 2 masa yaitu Masa Kebangkitan dan Masa Perkembanngan. Meskipun Ajip Rosidi hanya mengamini pendapat dari Nogroho Notosusanto, mungkin itu menandakan bahwa mereka satu pemikiran, tidak seperti pendapat yang lain.

No comments:

Post a Comment

JOGO TONGGO (GOTONG ROYONG SAK LAWASE)

Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani Covid-19, yaitu p...