1. Pengertian
pengelolaan kelas.
2. Tujuan
pengelolaan kelas.
3. Berbagai
pendekatan dalam pengelolaan kelas.
4. Pengelolaan
kelas yang baik.
5. Ketrampilan
pengelolaan kelas.
6. Permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dalam pengelolaan kelas.
7. Penataan
ruang kelas yang kondusif dan menyenangkan.
8. Penerapan
pengelolaan proses belajar mengajar.
2.1
Pengertian pengelolaan kelas
Berdasarkan Otimologi Manajemen ialah “ Tangan”
sedangkan dalam bahasa latin adalah “Manus” , “Manage” yang berarti melatih
kuda. Dalam bahasa italia adalah “ Managiare” yang berarti melatihh kuda untuk
menindak-nindakan langkah kakinya.
Menurut The Ling Gie yang dimaksud dengan
managemen ialah kemimpinan, ketatalaksanaan,
pembinaan, penguasaan, pengurusan ( The Liang Gie. 1972 : 243 )
Menurut Suharmini Arikunto (1988) berpendapatbahwa
pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu
menciptakan kondisi belajar yang optimal.
Menurut definisi operasional, pengelolaan kelas
merupakan penyedisan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan
belajar.memungkinkan blajar dan mengajar tercapainya suasana kelas yang
memberikan kepuasan, disiplin, nyaman dan penuh semangat sehingga terjadi
peerkembangan intelektual, emosional dan sikap serta operasional siswa (
Sudirman M : 1991 )
2.2
Tujuan pengelolaan kelas
Secara umum pengelolaan kelas adalah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran .
Karakter kelas yang dihasilkan karena proses
pengelolaan kelas ada 3 ciri yakni :
1. Speed,
artinya anak dapat belajar dalam percepatan proses dan progras.
2. Simple,
artinya organisasi kelas dan materi menjadi sederhana, mudah dicerna dan
situasi kelas kondusif.
3. Self-confidence,
artinya anak dapat belajar dengan penuh rasa percaya diri atau menganggap
dirinya mampu mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi
2.3
Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas
Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja
bergantung dari pendekatan,hal tersebut bisa di telaah seperti uraian
berikut.diantara pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan
kekuasaan
Ciri yang utama pada pendekatan ini
adalah ketaatan pada pemilik kekuasaan.
2. Pendekatan
bebas
Pengelolaan kelas bukan membiarkan anak
belajar dengan Laissez- Faire, tapi
memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka,
bebas , nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan belajar.
3. Pendekatan
keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan
seperangkat aturan yang disepakati guru dan murid.
4. Pendekatan
pengajaran
Pendekatan ini menghendaki lahirnya
peran guru untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang
menguntungkan prosespembelajaran.
5. Pendekatan
suasana emosi dan social
Pengelolaan dimana kelas merupakan
proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan social yang
positif dalam kelas.
6. Pendekatan
kombinasi
Pada pendekatan ini bisa
menggunakan beberapa pilihan tindakan
untuk mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik
2.4
Pengelolaan kelas yang baik
Menurut Bobby De Potter Dkk. (2000)
terdapat beberapa moralitas dalam reseppengelolaan pembelajaran dikelas, yakni
sebagai berikut.
1. Dari
dunia mereka ke dunia kita
Prinsip
menjembatani jurang antara siswa dan guru
2. Cermati
modalitas V - A - K
Kebanyakan
orang memiliki akses tiga modalitas –
visual , auditorial dan kinetic.
3. Model
kesuksesan dari sudut pandang perancang
Guru
selalu mengelola secara cermat rencana
pengajaran untuk penuh kehangatan dan antusias
4. Pertemuan
kecerdasan berganda
Penemuan
terkini tentang kecerdasan menunjukan bahwa ternyata setiap orang memiliki
kecerdasan.
5. Penggunaan
metafora, perumpamaan dan sugesti.
2.5
Keterampilan pengelolaan kelas
Keterampilan pengelolaan kelas secara praktis
berkaitan dengan usaha mempertahankan kondisi kelas dan mengembangkan iklim
kelas.
1. Usaha
mempertahankan kondisi kelas
Tehnik mempertahankan kondisi kelas
dilakukan denagn cara menunjukan sikap tanggap
2. Usaha
mengembangkan iklim kelas
Mengembangkan iklim kelas ,
memiliki arti penata ulang kondisi yang kurang akseptabel.
2.6 Permasalahan-permasalahan yang di hadapi
dalam pengelolaan kelas
Menurut Made Pdarto,
masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa
seperti :
1. kurangnya
kesalahan antar siswa, karena perbedaan gender (jenis kelamin), rasa tidak
senang, atau persainagn tidak sehat.
2. Tidak
ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya rebut, bercakap-cakap,
pergi kesana kemari dan sebagainya.
3. Terkadang
timbul reaksi negative terhadap anggota kelompok
4. Kelas
mentolelir kekeliruan temannya
5. Mudah
mereaksi negative/ terganggu
6. Moral
rendah, permusuhan, sikap agresif.
7. Tidak
mampu menyesuaikan dengan lingkunganyang berubah
Sedangkan
beberapa sumber masalah yang datang dari pihak guru misalnya karena pikiran
guru, banyak pekerjaan, gaya mengajar dan pengendalian emosi
2.7
Penataan ruang kelas yang kondusif dan menyenangkan
Nilai
sebuah halaman sekolah
1. ruang
kelas
ruang
kelas adalah dapur kreativitas yang harus mengalir inspirasi pikiran-pikiran
brilian.
2. Bangku
belajar
Bangku
merupakanfasilitas interaksi belajar terdekatdenga siswa, karena itu perlu
ditata rapi agar dapat memberi kesegaran berfikir.
3. Vas
bunga
Bunga
dapat di identikan dengankebahagiaan dan kesegaran.
4. Hiasan
dinding
Dinding
merupakan pajangan pesan setiap hari yang bisa diubah, diganti sesuai pesan
yang diinginkan.
5. Music
Music
ditata tepat waktu dan situasi dapat membantu menata suasana hati, mengubah
keadaan mental dan dapat membantu belajar lebih baik dan mengingat lebih banyak
6. Rak
buku
Rak
buku kelas merupakan miniature perpustakaan.
2.8 Penerapan pengelolaan
proses belajar mengajar
Kemampuan mengelola
proses belajar mengajara yang baik akan menciptakan situasi yang memungkinkan
anak untuk belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
Tugas
dan peranan guru dalam implementasipengelolahan proses belajar mengajar menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2002), adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan
·
menetapkan apa yang akan, kapan dan
bagaimana cara melakukannya.
·
Membatasi sasaran dan menetapkan
pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil maksimal melalui proses penentuan
target.
·
Mengembangkan alternative-alternatif
tindakan
·
Mengumpulkan dan menganalisis informasi
·
Mempersiapkan dan mengkomunikasikan
rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
2. Pengorganisasian
·
Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan
tenaga kerja yang diperlukan
·
Mengelompokkan kelompok kerja kedalam
struktur organisasi secar teratur.
·
Membentuk struktur wewenang dan
mekanisme koordinasi
·
Merumuskan , menerapkan metode dan
prosedur
·
Memilih, mengadakan latihan dan
kependidikan tenaga kerja serta mencari sumber sumber yang diperlukan.
3. Pengarahan
·
Menyusun kerangka waktu dan biaya secara
terperinci.
·
Memprakarsai dan menampilkan pelaksanaan
rencana dan pengambilan keputusan.
·
Mengeluarkanintruksi –intruksi yang
spesifik
·
Membimbing, memotivasi dan melakukan
supervise
4. Pengawasan
·
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
·
melaporkan penyimpangan dan merumuskan
serta menyusun standar-standar dan sasaran-sasaran tindakan koreksi.
·
Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan
koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan.
Kesimpulan
Pengelolaan kelas
sangat dibutuhkan guna menciptakan pendidikan yang lebih bermutu dan
berkualitas.
Terima kasih
No comments:
Post a Comment