Monday, March 30, 2015

ANALISIS KAJIAN SEMIOTIK


A. LATAR BELAKANG
Karya sastra adalah seni yang banyak memanfaatkan simbol untuk mengungkapkan dunia bawah sadar agar keliatan lebih nyata dan jelas, pengarang menggunakan kiasan-kiasan dan perlambang dalam ceritanya. Setiap peristiwa atau kejadian bahkan juga nama tokoh tidak disampaikan secara naturalistik dan realistik sebagaimana adanya, tetapi disampaikan secara figuratif dan perlambang.
Karya sastra juga merupakan struktur makna atau struktur yang bermakna. Hal ini mengingat bahwa karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Untuk menganalisis struktur sistem tanda ini perlu adanya kritik struktural untuk memahami makna tanda-tanda  yang terjalin dalam sistem (struktur) tersebut. Ilmu pengetahuan tentang tanda ini disebut semiotik. Oleh karena itu, analisis semiotik itu tidak dapat dipisahkan oleh analisis struktural.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap karya sastra berupa novel, karena novel memiliki tanda-tanda simbolok yang menyiratkan makna. Novel ang akan penulis analisis adalah “GALAU REMAJA DI SMA” karya Mira W.

B. SINOPSIS NOVEL GALAU REMAJA DI SMA


Judul : GALAU REMAJA DI SMA
Pengarang : Mira W
Penerbit : Gramedia
Tahun : 1999
Tebal : 263 hlm

"Aih, Tiek, kelewatan deh kamu! Dia kan pantas jadi bokap kita!" "Ah, kuno! Cinta sih nggak kenal umur!". "Cinta? Nggak salah denger nih, Tiek? Masa kamu cinta sama oom-oom yang sudah karatan gitu?! "Huu, karatan juga masih tokcer! Mesinnya masih standar, bodinya juga masih mulus!". "Mending dia mau sama si Atiek!" potong Tia separuh mengejek. "Tampang dobel bravo gitu!". "Dia malah menjanjikan peran utama di filmnya yang terbaru, tahu nggak?!". "Sudah janji sih masih perlu dites! Sama aja bohong!". "Eh, mau taruhan?". Atiek yang bebas, badung, dan manja, memang selalu bermusuhan dengan Tia yang cantik, cerdas, tapi judes. Dalam ajang persaingan yang panas memperebutkan juara kelas dan kesempatan main film, kehidupan remaja mereka tambah bergalau dengan munculnya empat orang pria. Aris yang kuper. Anto si slonong boy. Toni sang spesialis ganda. Dan Hartono, senja yang memimpikan fajar. Sampai suatu saat mereka menemukan sebuah titik pertemuan. Titik perdamaian yang dibawa oleh Ibu Tia, salah satu di antara segelintir orang tua yang mendidik anaknya bukan dengan segebung nasihat dan larangan, tapi dengan teladan dan penuh pengertian.

C . KAJIAN  ILMU SEMIOTIK
            semiotika merupakan  istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda’ atau sign dalam bahasa Inggris itu adalah ‘ilmu yang mempelajari sistem tanda ‘ seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Tanda-tanda adalah basis dari seluruh komunikasi (littlejhon:1996). Manusia dengan perantaraan tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Banyak hal bisa dikomunikasikan di dunia ini.
Secara umum, semiotik didefinisikan sebagai berikut; “Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory [semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki] ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia”.
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity)  memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
Semiotika yang merupakan bidang studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja (dikatakan juga semiologi). Dalam memahami studi tentang makna setidaknya terdapat tiga unsur utama yaitu :
  • tanda,
  • acuan tanda, dan
  • pengguna tanda.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita. Tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga disebut tanda.
Kajian semiotik merupakan kajian terhadap tanda-tanda secara sistematis yang terdapat dalam karya sastra termasuk novel. Ada dua hal yang berhubungan dengan tanda, yakni yang menandai/ penanda yang ditandai/penanda. Hubungan antara tanda dengan acuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Ikon
Ada kemiripan antara acuan dengan tanda. Tanda merupakan gambar/arti langsung dari petanda. Misalnya, foto merupakan gambaran langsung yang difoto. Ikon masih dapat dibedakan atas dua macam, yakni ikon tipologis, kemiripan yang tampak disini adalah kemiripan rasional. Jadi, didalam tanda tampak juga hubungan antara unsur-unsur yang diacu, contohnya susunan kata dalam kalimat, dan ikon metaforis, ikon jenis ini tidak ada kemiripan antara tanda dengan acuannya, yang mirip bukanlah tanda dengan acuan melainkan antar dua acuan dengan tanda yang sama. Kata kancil misalnya, mempunyai acuan ‘binatang kancil’ dan sekaligus ‘kecerdikan’.
2. Indeks
Istilah indeks berati bahwa antara tanda dan acuannya ada kedekatan ekstensial. Penanda merupakan akibat dari petanda (hubungan sebab akibat). Misalnya, mendung merupakan tanda bahwa hari akan hujan, asap menandakan adanya api. Dalam karya sastra, gambaran suasana muram biasanya merupakan indeks bahwa tokoh sedang bersusah hati.
3. Simbol
Simbol yang ada tentunya sudah mendapat persetujuan antara pemakai tanda dengan acuannya. Misalnya, bahasa merupakan simbol yang paling lengkap, terbentuk secara konvensional, hubungan kata dengan artinya dan sebagainya. Ada tiga macam simbol yang dikenal, yakni (1) simbol pribadi, misalnya seseorang menangis bila mendengar sebuah lagu gembira karena lagu itu telah menjadi lambang pribadi ketika orang yang dicintainya meninggal dunia, (2) simbol pemufakatan, misalnya burung Garuda/Pancasila, bintang= keutuhan, padi dan kapas= keadilan sosial, dan (3) simbol universal, misalnya bunga adalah lambang cinta, laut adalah lambang kehidupan yang dinamis.
D. ANALISIS KAJIAN SEMIOTIK PADA NOVEL GALAU REMAJA DI SMA KARYA  MIRA W.
Beberapa kutipan dari novel yang dianalisis berdasarkan semiotik atau lambang sebagai berikut:
(1) Membuat jantung Henny hampir copot.
Ini melambangkan betapa kaget bercampur takut yang dirasakan Henny, karena waktu itu Henny sedang diperjalanan naik bus bersama teman-temannya ketika akan pergi ke Bali, waktu itu supir tiba-tiba saja menyetir bus nya dengan cepat.
(2) Dia sudah menemukan gelombang baru!
Berdasarkan semiotiknya gelombang baru memiliki makna yaitu sasaran baru atau laki-laki yang akan dijadikan pacar oleh atiek. sebab Atiek memang mempunyai banyak pacar, dan sekarag dia menemukan Aris untuk dijadikan pacar barunya.
(3) Udah gue tembak
Anak muda jaman sekarang suka menggunakan istilah-istilah yang kadang membingungkan, kata “tembak” disini berdasarkan semiotiknya menandakan bahwa seseorang menyatakan atau mengungkapkan cinta, pada novel diceritakan bahwa Atiek telah menembak atau mengungkapkan cinta kepada Aris.
(4) Membuat dada Aris bergemuruh seperti dilanda gempa delapan skala richter.
Dada aris bergemuruh, maksudnya bahwa Aris merasa senang sekaligus deg-degan berhadapan dengan Tia, gadis yang dicintainya.
(5) Maghrib begini, bulu kuduk langsung meremang begitu melewati sebuah pohon beringin besar.
Berdasarkan, semiotiknya menandakan bahwa mereka, anak-anak remaja SMA atau tokoh dalam cerita novel tersebut merasa merinding dan takut ketika sedang mengikuti upacara ngaben di Bali dan dijelaskan oleh gurunya.
(6) Jantungnya menggelepar-gelepar pacik.
Menandakan betapa grogi bercampur kagetnya Aris ketika tiba-tiba Atiek nekat memeluk tubuhnya.
(7) Barang bekas kaya gitu sih nggak susah nyarinya!
Maksudnya bahwa Aris dianggap oleh  Tia bahwa Aris adalah laki-laki yang sepele, mudah dicari dan tidak ada istimewanya. Meskipun setelah itu Tia menjadi suka pada Aris.
(8) Jantung Aris hampir berhenti berdenyut.
Menandaka bahwa Aris sedang merasakan kebahagiaan yang bercampur kaget karena Tia tiba-tiba saja menciumnya, bahkan didepan teman-temanya.
(9) Dia merasa hatinya seperti mencair dalam  kebahagiaan.
Makna berdasarkan semiotiknya yaitu Aris merasa bahagia karena ia sedang jatuh cinta dan sangat bahagia karena dicium oleh gadis yang dicintainya.
(10) Meskipun parasnya memerah dan matanya bersorot jengah.
Berdasarkan semiotiknya mempunyai tanda bahwa Tia merasa malu ketika bercerita kepada pak Hartono tentang Aris,Tia juga menyukai Aris makanya parasnya jadi memerah.
E. SIMPULAN
Setelah melakukan analisis, dapat disimpulakan bahwa semiotik merupakan  ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda yang memiliki makna. Tanda-tanda tersebut dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan yang dapat dilengkapi kehidupan ini, walaupun dikatakan bahwa bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap dan sempurna. Ilmu semiotik dalam karya sastra berupa novel biasanya menggunakan simbol.
Semiotik menjadi satu istilah untuk kajian sastra yang berisi lambang-lambang atau kode-kode yang mempunyai arti atau makna tertentu. Arti atau makna itu berkaitan dengan sistem yang dianut. Semiotik adalah ilmu atau matode analisis untuk mengkaji sebuah tanda agar dapat bermakna. Tanda-tanda tersebut dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan yang dapat melengkapi kehidupan ini.
Kajian semiotik dapat digunakan untuk menemukan makna yang terkandung dalam teks karya sastra dengan memanfaatkan tanda-tanda yang diberikan oleh pengarang. Karya sastra berupa novel sarat akan tanda yang dimaksud oleh pengarang.

No comments:

Post a Comment

JOGO TONGGO (GOTONG ROYONG SAK LAWASE)

Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani Covid-19, yaitu p...